BENGKULU – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Dinkes Kota Bengkulu kemarin (30/6) menemukan 2 rujak mie yang positif mengandung formalin. Ditengarai formalin ini terkandung dalam mie basah yang digunakan pedagang. Ini membuktikan penjual mie mengandung formalin masih ada di Bengkulu.
Temuan ini, dari hasil razia dadakan di 5 titik penjual makanan untuk berbuka puasa. Masing-masing Graha Pena RB, depan gedung DPRD Provinsi, depan Dehasen, jalan Kampung Bali dan Pasar Pagar Dewa.
Kepala BPOM Bengkulu, Drs. Zulkifli Apt mengatakan razia ini dalam rangka pengawasan makanan berbuka puasa di bulan Ramadan. “Hasil razia kita hari ini ditemukan ada 2 yang menjual mie yang mengandung formalin. Mereka berjualan di depan gedung DPRD Provinsi. Sampel mie kita serahkan ke dinkes, termasuk menegur si penjualnya,” jelas Zulkifli.
Berdasarkan penjelasan Zulkifli, pedagang yang menjual mie formalin tersebut mengaku membeli mie di pasar. Mereka lalu ditegur dan dinasehati agar tidak lagi menjual mie seperti itu di pedagang biasa dalam pasar. “Banyak yang jual mie, tapi hanya mie yang mereka jual yang mengandung formalin. Penjual mie lainnya juga kita ambil sampelnya dan dites, rata-rata negatif. Kebanyakan mie yang bebas formalin adalah mie kemasan yang direbus dalam keadaan kering, bukan mie basah yang dibeli di pasar,” jelas Zulkifli.
Pantauan RB, petugas BPOM yang dipimpin Zulkifli mulai melakukan razia di area penjual makanan berbuka puasa di depan Graha Pena RB. Ada 13 sampel makanan yang diambil seperti kue lapis, mie, pempek, roti dan lainnya. Setelah 13 sampel terkumpul langsung dites petugas di mobil. Hasilnya, tidak ditemukan makanan yang mengendung formalin atau zat-zat berbahaya lainnya. Kemudian petugas bertolak ke depan gedung DPRD Provinsi.
“Sebenarnya dalam razia itu kita bagi 2 tim, tim yang ikut dengan saya razia di depan RB dan depan Gedung DPRD Provinsi. Sedangkan tim yang lain razia di Dehasen, Kampung Bali dan pasar Pagar Dewa. Besok (2/7) kita kembali akan razia di 5 titik dan merupakan hari terakhir, setelah itu kita ke kabupaten,” imbuh Zulkifli.
Namun Zulkifli tidak mau membeberkan titik lokasi mana saja yang akan jadi target razia hari ini. “Kami mengimbau pada pedagang yang menjual makanan, tidak menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya. Selama razia kita juga melakukan sosialisasi,” demikian Zulkifli.(SUmber: harianrakyatbengkulu.com)
Temuan ini, dari hasil razia dadakan di 5 titik penjual makanan untuk berbuka puasa. Masing-masing Graha Pena RB, depan gedung DPRD Provinsi, depan Dehasen, jalan Kampung Bali dan Pasar Pagar Dewa.
Kepala BPOM Bengkulu, Drs. Zulkifli Apt mengatakan razia ini dalam rangka pengawasan makanan berbuka puasa di bulan Ramadan. “Hasil razia kita hari ini ditemukan ada 2 yang menjual mie yang mengandung formalin. Mereka berjualan di depan gedung DPRD Provinsi. Sampel mie kita serahkan ke dinkes, termasuk menegur si penjualnya,” jelas Zulkifli.
Berdasarkan penjelasan Zulkifli, pedagang yang menjual mie formalin tersebut mengaku membeli mie di pasar. Mereka lalu ditegur dan dinasehati agar tidak lagi menjual mie seperti itu di pedagang biasa dalam pasar. “Banyak yang jual mie, tapi hanya mie yang mereka jual yang mengandung formalin. Penjual mie lainnya juga kita ambil sampelnya dan dites, rata-rata negatif. Kebanyakan mie yang bebas formalin adalah mie kemasan yang direbus dalam keadaan kering, bukan mie basah yang dibeli di pasar,” jelas Zulkifli.
Pantauan RB, petugas BPOM yang dipimpin Zulkifli mulai melakukan razia di area penjual makanan berbuka puasa di depan Graha Pena RB. Ada 13 sampel makanan yang diambil seperti kue lapis, mie, pempek, roti dan lainnya. Setelah 13 sampel terkumpul langsung dites petugas di mobil. Hasilnya, tidak ditemukan makanan yang mengendung formalin atau zat-zat berbahaya lainnya. Kemudian petugas bertolak ke depan gedung DPRD Provinsi.
“Sebenarnya dalam razia itu kita bagi 2 tim, tim yang ikut dengan saya razia di depan RB dan depan Gedung DPRD Provinsi. Sedangkan tim yang lain razia di Dehasen, Kampung Bali dan pasar Pagar Dewa. Besok (2/7) kita kembali akan razia di 5 titik dan merupakan hari terakhir, setelah itu kita ke kabupaten,” imbuh Zulkifli.
Namun Zulkifli tidak mau membeberkan titik lokasi mana saja yang akan jadi target razia hari ini. “Kami mengimbau pada pedagang yang menjual makanan, tidak menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya. Selama razia kita juga melakukan sosialisasi,” demikian Zulkifli.(SUmber: harianrakyatbengkulu.com)
Semua informasi terbaru tentang produk Easy Test dapat anda lihat di, WEBSITE EASY TEST atau di BLOG TEST KIT SHOP
Informasi dan Pemesanan:
Email ke easy4test@yahoo.com / easy4test@gmail.com atau hubungi 085310135381, 085779721597, 087889441075.
Note:
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.
EASY TEST KIT WEB SUPPORT - BAHASA INDONESIA: Easy Test Support, Penawaran Jual, Katalog Produk, ENGLISH LANGUAGE: Easy Test Support, Selling Offers, Products Catalog.
WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.
bahan berbahaya, bahan tambahan pangan, berita bahan berbahaya, berita kami, boraks, easy test info, formalin, methanil yellow, rhodamine b, test kit, tips cerdas
0 komentar:
Posting Komentar