BATANG - Kasus es berformalin yang digunakan untuk mendinginkan ikan, sebagaimana ditemukan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Batang, perlu mendapatkan penyikapan yang jelas dan tegas dari dinas terkait. Komisi B DPRD setempat meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) bisa mengambil langkah-langkah cepat untuk mengantisipasi meluasnya peredaran penggunaan bahan pengawet pada ikan maupun makanan.
“Penggunaan formalin jelas membahayakan keamanan pangan masyarakat. Maka terhadap temuan Dinas Kelautan, Dinkes bisa segera berkoordinasi dengan menindaklanjutinya secara cepat,” kata Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Batang, Sunarto, Jumat (2/5).
Seperti diketahui, hasil survei yang dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Batang menunjukan masih adanya kandungan formalin pada beberapa sampel ikan yang beredar di TPI dan pasar. Dari total 80 sampel yang diuji, 17 di antaranya atau 21,35% positif mengandung zat pengawet yang membahayakan tersebut.
Namun demikian, sumber formalin ketika dilacak ternyata bukan bersumber dari ikan, melainkan justru batu es yang dipakai untuk menjaga kesegaran ikan. Batu es dimaksud terutama yang biasa dijual murah, dengan daya tahan yang lama.
“Karena ini mengancam kesehatan para konsumen, maka Dinkes bisa mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang secara sengaja mempergunakan zat pengawet berbahaya ke dalam makanan. Tetapi kami juga berharap, kebijakan penyikapan dilakukan secara komperhensif, tak sekadar reaktif atas masalah,” terang Sunarto.
Kebijakan komperhensif dimaksud, lanjut dia, mencakup beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Dinkes. Pertama, mengintesifkan kegiatan sosialisasi tentang bahaya penggunaan formalin, borax, dan zat berbahaya lainnya ke dalam makanan. Ketentuan tentang dampak medis hingga ketentuan hukum bagi yang melanggar harus dijelaskan secara jelas. “Termasuk memberikan pemahaman ihwal keberadaan UU 18 Tahun 2012 tentang Pangan,” tandasnya.
Kedua, selain sosialisasi, Dinkes dan dinas terkait menurut Sunarto perlu melakukan pembinaan secara kontinyu terhadap produsen dan pedagang yang berpotensi menjadi mata rantai peradaran produk makanan dan perikanan berformalin. Kalau tindakan tegas ditujukan untuk menimbulkan efek jera, maka pembinaan adalah sebagai upaya preventif.
“Tak terkecuali, Pemkab juga perlu memikirkan formula solusi untuk produsen, pedagang, maupun nelayan. Sebab bisa jadi, penggunaan pengawet juga atas dorongan ekonomi. Karena masalah ini melibatkan pelaku usaha kecil, maka bantuan modal bisa diupayakan bagi mereka. Di sela itu, pemerintah bisa sekaligus membina dan memberdayakan,” jelasnya mengakhiri. (Sumber: rakyatjateng.com)
“Penggunaan formalin jelas membahayakan keamanan pangan masyarakat. Maka terhadap temuan Dinas Kelautan, Dinkes bisa segera berkoordinasi dengan menindaklanjutinya secara cepat,” kata Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Batang, Sunarto, Jumat (2/5).
Seperti diketahui, hasil survei yang dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Batang menunjukan masih adanya kandungan formalin pada beberapa sampel ikan yang beredar di TPI dan pasar. Dari total 80 sampel yang diuji, 17 di antaranya atau 21,35% positif mengandung zat pengawet yang membahayakan tersebut.
Namun demikian, sumber formalin ketika dilacak ternyata bukan bersumber dari ikan, melainkan justru batu es yang dipakai untuk menjaga kesegaran ikan. Batu es dimaksud terutama yang biasa dijual murah, dengan daya tahan yang lama.
“Karena ini mengancam kesehatan para konsumen, maka Dinkes bisa mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang secara sengaja mempergunakan zat pengawet berbahaya ke dalam makanan. Tetapi kami juga berharap, kebijakan penyikapan dilakukan secara komperhensif, tak sekadar reaktif atas masalah,” terang Sunarto.
Kebijakan komperhensif dimaksud, lanjut dia, mencakup beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Dinkes. Pertama, mengintesifkan kegiatan sosialisasi tentang bahaya penggunaan formalin, borax, dan zat berbahaya lainnya ke dalam makanan. Ketentuan tentang dampak medis hingga ketentuan hukum bagi yang melanggar harus dijelaskan secara jelas. “Termasuk memberikan pemahaman ihwal keberadaan UU 18 Tahun 2012 tentang Pangan,” tandasnya.
Kedua, selain sosialisasi, Dinkes dan dinas terkait menurut Sunarto perlu melakukan pembinaan secara kontinyu terhadap produsen dan pedagang yang berpotensi menjadi mata rantai peradaran produk makanan dan perikanan berformalin. Kalau tindakan tegas ditujukan untuk menimbulkan efek jera, maka pembinaan adalah sebagai upaya preventif.
“Tak terkecuali, Pemkab juga perlu memikirkan formula solusi untuk produsen, pedagang, maupun nelayan. Sebab bisa jadi, penggunaan pengawet juga atas dorongan ekonomi. Karena masalah ini melibatkan pelaku usaha kecil, maka bantuan modal bisa diupayakan bagi mereka. Di sela itu, pemerintah bisa sekaligus membina dan memberdayakan,” jelasnya mengakhiri. (Sumber: rakyatjateng.com)
Semua informasi terbaru tentang produk Easy Test dapat anda lihat di, WEBSITE EASY TEST atau di BLOG TEST KIT SHOP
Informasi dan Pemesanan:
Email ke easy4test@yahoo.com / easy4test@gmail.com atau hubungi 085310135381, 085779721597, 087889441075.
Note:
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.
EASY TEST KIT WEB SUPPORT - BAHASA INDONESIA: Easy Test Support, Penawaran Jual, Katalog Produk, ENGLISH LANGUAGE: Easy Test Support, Selling Offers, Products Catalog.
WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.
bahan berbahaya, bahan tambahan pangan, berita bahan berbahaya, berita kami, boraks, easy test info, formalin, methanil yellow, rhodamine b, test kit, tips cerdas
0 komentar:
Posting Komentar