INDRAMAYU - Kehadiran buah impor selama ini banyak diburu masyarakat. Selain tampilannya yang menarik, harganya pun cukup murah. Namun buah impor yang beredar di Kabupaten Indramayu ternyata mengandung formalin.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil pengujian sampel menggunakan rapid test kit formalin yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian (BKP3) Kabupaten Indramayu, Rabu (23/4). Selain pada buah impor, kandungan formalin juga ditemukan pada bakso dan tahu warna kuning.
"Penggunaan formalin pada makanan sangat berbahaya bagi kesehatan," ujar Kepala BKP3 Kabupaten Indramayu, Warjo.
Pengujian pada buah impor itu di antaranya dilakukan pada apel merah, jeruk Ponkam, pir impor dan anggur merah. Pada apel merah, hasil uji tes menunjukkan buah tersebut positif mengandung formaldehyde (formalin) sebesar 1,5 mg/liter. Sedangkan pada jeruk Ponkam, diketahui mengandung formalin sebesar 1,5 mg/liter.
Sementara itu, buah pir impor positif mengandung formalin sebesar 1,0 mg/liter, dan anggur merah impor positif mengandung formalin sebesar 1,0 mg/liter.
Tak hanya pada buah, formalin juga diketahui terdapat pada bakso yang dijual beberapa pedagang bakso keliling. Kandungan formalin pada bakso itu sebesar 0,6 mg/liter. Sedangkan pada tahu kuning, kandungan formalinnya juga mencapai 0,6 mg/liter.
Warjo mengungkapkan, uji sampel tersebut dilakukan di sejumlah kios buah, pedagang baso keliling, dan pedagang tahu di pasar baru yang berada di wilayah kota Indramayu. Dengan adanya temuan itu, dia berharap agar masyarakat berhati-hati saat membeli makanan dan buah-buahan.
Warjo menambahkan, pihaknya sudah melakukan pembinaan terhadap para pedagang. Diharapkan, mereka tidak lagi menjual makanan yang mengandung formalin.‘’Dalam waktu dekat, kami juga akan memeriksa buah lokal,’’ terang Warjo.
Kabid Ketahanan Pangan, Darman, melalui Kasubbid Konsumsi dan Keamanan Pangan pada BKP3, Imam Mahdi, menjelaskan, batas toleransi formalin dalam minuman yang dapat diterima tubuh manusia dengan aman adalah 0,1 mg per liter atau 0,2 mg dalam satu hari asupan. Hal itu menurut International Programme on Chemical Safety (IPCS).
Sementara formalin yang boleh masuk ke tubuh dalam bentuk makanan untuk orang dewasa adalah 1,5 mg hingga 14 mg per hari. Berdasarkan standar Eropa, kandungan formalin yang masuk dalam tubuh tidak boleh melebihi 660 ppm (1000 ppm setara 1 mg/liter).
Sedangkan menurut hasil uji klinis, dosis toleransi tubuh manusia pada pemakaian secara terus-menerus (RecommendedDietary Daily Allowances/RDDA) untuk formalin sebesar 0,2 miligram per kilogram berat badan. - Sumber : republika.co.id
Hal itu diketahui berdasarkan hasil pengujian sampel menggunakan rapid test kit formalin yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian (BKP3) Kabupaten Indramayu, Rabu (23/4). Selain pada buah impor, kandungan formalin juga ditemukan pada bakso dan tahu warna kuning.
"Penggunaan formalin pada makanan sangat berbahaya bagi kesehatan," ujar Kepala BKP3 Kabupaten Indramayu, Warjo.
Pengujian pada buah impor itu di antaranya dilakukan pada apel merah, jeruk Ponkam, pir impor dan anggur merah. Pada apel merah, hasil uji tes menunjukkan buah tersebut positif mengandung formaldehyde (formalin) sebesar 1,5 mg/liter. Sedangkan pada jeruk Ponkam, diketahui mengandung formalin sebesar 1,5 mg/liter.
Sementara itu, buah pir impor positif mengandung formalin sebesar 1,0 mg/liter, dan anggur merah impor positif mengandung formalin sebesar 1,0 mg/liter.
Tak hanya pada buah, formalin juga diketahui terdapat pada bakso yang dijual beberapa pedagang bakso keliling. Kandungan formalin pada bakso itu sebesar 0,6 mg/liter. Sedangkan pada tahu kuning, kandungan formalinnya juga mencapai 0,6 mg/liter.
Warjo mengungkapkan, uji sampel tersebut dilakukan di sejumlah kios buah, pedagang baso keliling, dan pedagang tahu di pasar baru yang berada di wilayah kota Indramayu. Dengan adanya temuan itu, dia berharap agar masyarakat berhati-hati saat membeli makanan dan buah-buahan.
Warjo menambahkan, pihaknya sudah melakukan pembinaan terhadap para pedagang. Diharapkan, mereka tidak lagi menjual makanan yang mengandung formalin.‘’Dalam waktu dekat, kami juga akan memeriksa buah lokal,’’ terang Warjo.
Kabid Ketahanan Pangan, Darman, melalui Kasubbid Konsumsi dan Keamanan Pangan pada BKP3, Imam Mahdi, menjelaskan, batas toleransi formalin dalam minuman yang dapat diterima tubuh manusia dengan aman adalah 0,1 mg per liter atau 0,2 mg dalam satu hari asupan. Hal itu menurut International Programme on Chemical Safety (IPCS).
Sementara formalin yang boleh masuk ke tubuh dalam bentuk makanan untuk orang dewasa adalah 1,5 mg hingga 14 mg per hari. Berdasarkan standar Eropa, kandungan formalin yang masuk dalam tubuh tidak boleh melebihi 660 ppm (1000 ppm setara 1 mg/liter).
Sedangkan menurut hasil uji klinis, dosis toleransi tubuh manusia pada pemakaian secara terus-menerus (RecommendedDietary Daily Allowances/RDDA) untuk formalin sebesar 0,2 miligram per kilogram berat badan. - Sumber : republika.co.id
Note:
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.
EASY TEST KIT WEB SUPPORT - BAHASA INDONESIA: Easy Test Support, Penawaran Jual, Katalog Produk, ENGLISH LANGUAGE: Easy Test Support, Selling Offers, Products Catalog.
WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.
bahan berbahaya, bahan tambahan pangan, berita bahan berbahaya, berita kami, boraks, easy test info, formalin, methanil yellow, rhodamine b, test kit, tips cerdas
0 komentar:
Posting Komentar