INDRAMAYU - Jajanan yang mengandung bahan kimia berbahaya, terus mengancam anak-anak. Di Kabupaten Indramayu, jajanan tersebut terdapat di 315 sekolah dasar (SD).
Kasubdin Promosi Kesehatan (Promkes) Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Yahya, menjelaskan, fakta tersebut diketahuinya berdasarkan penelitian pada 2013 lalu. Saat itu, pihaknya melakukan penelitian di 943 SD, dengan sistem sampling satu daerah satu sekolah.
''Jajanan di 315 SD itu mengandung formalin, boraks, rhodamin B dan methanil yellow,'' ujar Yahya, Rabu (19/3).
Yahya menyebutkan, bahan-bahan berbahaya itu terdapat pada jajanan berupa mie, tahu, siomay, nugget, sosis, sukoi, telor mie dan baso. Selain itu, usus ayam, krupuk, cilok, lontong, simping, bolu, gulali, es sirop, es serut hingga berbagai bentuk manisan.
Menurut Yahya, bahan-bahan berbahaya yang terdapat dalam jajanan anak SD tersebut baru akan terasa dampaknya setelah sepuluh tahun. Dia mengatakan, bahan-bahan berbahaya yang terakumulasi dalam tubuh itu bisa menyebabkan penyakit kanker. ''Kami sudah meminta kepada para pedagang untuk tidak menjual kembali makanan yang mengandung zat berbahaya,'' tutur Yahya.
Yahya menilai, peran orang tua sangat penting untuk melindungi anak-anak mereka dari makanan yang mengandung bahan berbahaya. Dia meminta agar para orang tua memiliki pengetahuan tentang ciri-ciri makanan yang berbahaya.
''Makanan yang mengandung zat berbahaya ciri-cirinya memiliki kekenyalan yang berlebih, warna yang mencolok, serta lebih awet,'' tutur Yahya.
Yahya menambahkan, peran orang tua untuk memberi tahu anaknya mengenai makanan berbahaya lebih penting dibandingkan dengan menghukum pedagang. Pasalnya, jika tidak ada konsumen yang membeli makanan berbahaya, maka secara otomatis pedagang tidak akan lagi berjualanan makanan tersebut.
Untuk tahun ini, Yahya berencana akan melakukan penelitiannya dengan mengambil 720 sample. Tak hanya di sekolah, namun penelitian juga akan dilaksanakan di pasar dan pedagang kaki lima. ''Penelitian itu akan dilakukan secara bertahap, mulai sekitar April sampai November,'' terang Yahya.
Seorang ibu rumah tangga di Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Ani Susiani, mengaku sangat khawatir dengan jajanan di sekolah anaknya. Karena itu, dia lebih memilih untuk membuatkan bekal makanan dari rumah bagi putrinya yang duduk di kelas dua SD. ''Serem liat jajanan di sekolahnya. Makanannya berwarna sangat mencolok,'' kata Ani. (SUMBER: REPUBLIKA.CO.ID)
Note:
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.
EASY TEST KIT WEB SUPPORT - BAHASA INDONESIA: Easy Test Support, Penawaran Jual, Katalog Produk, ENGLISH LANGUAGE: Easy Test Support, Selling Offers, Products Catalog.
WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.
bahan berbahaya, bahan tambahan pangan, berita bahan berbahaya, berita kami, boraks, easy test info, formalin, methanil yellow, rhodamine b, test kit, tips cerdas
0 komentar:
Posting Komentar