Liputan6.com, Jakarta: Sebagian dari kita tentu pernah  mengalami masa kecil yang dekat dengan yang namanya jajanan. Terkadang,  keinginan mencoba lebih dikarenakan tampilan atau warna yang menarik,  bukan karena rasa. Satu lagi, karena harga yang sangat terjangkau,  bahkan untuk ukuran kocek anak-anak.
Dari sekian banyak penganan yang dijajakan, agar-agar termasuk salah  satu jajanan yang digemari. Tak hanya anak-anak, tapi juga orang dewasa.  Berbahan dasar bubuk jeli dan gula, agar-agar matang dengan tekstur  lembut, kenyal, dan manis menyihir para penggemarnya. Ditambah lagi,  jajanan ini mudah didapat, apalagi di sekolah-sekolah, bahkan sampai ke  pinggiran kampung.
Hal ini tentu saja mengundang rasa penasaran tentang cara pembuatan  agar-agar. Tergerak dengan fakta ini, usaha pembuatan agar-agar ini coba  kami intip. Ternyata ada sejumlah campuran asing yang tak dikenal  sebagai bahan dasar agar. ini jelas mencurigakan. Sulit mendefinisikan  dengan informasi yang masih minim ini, namun warna bahaya pada anak-anak  atau orang dewasa yang mengonsumsi mulai terlihat.
Informasi beredar dan sampai ke telinga kami, bahwa apa yang jadi  kecurigaan mendekati kebenaran karena ada segelintir pedagang nakal yang  meracik agar-agar jeli dengan bahan kimia yang berefek buruk terhadap  kesehatan jika dikonsumsi. Pelacakan atas agar berbumbu bahan kimia  terpantau di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Pedagang agar jeli yang dicurigai kami temui dengan penyamaran. Alasan  klasik diluncurkan si pedagang seputar untung yang berlipat jika bahan  dasar agar-agar diramu dengan sejumlah bahan kimia.
Pembuatan agar dengan campuran bahan kimia bukan untuk makanan ini  ternyata sudah berlangsung bertahun-tahun. Sulitnya membuat jera  pedagang nakal karena minimnya sosialisasi dan pengetahuan soal akibat  dari memakai bahan kimia itu. Bahkan disinyalir, bukan tak mungkin usaha  ilegal ini diketahui aparat terkait.
Di lokasi lain penelusuran, didapati kembali pembuat agar jeli yang  menggunakan modus sama, bedanya hanya di kemasannya. Bahan baku serupa,  bubuk agar jeli, plus boraks dan pewarna. Karena ingin memahami  jenis-jenis bahan kimia yang digunakan dan lokasi pembeliannya, proses  pembelian bahan baku ditelusuri.
Bahan baku seperti bubuk agar-agar sudah terbeli. Supaya racikan  agar-agar berpenampilan menarik, si pedagang nakal melengkapinya dengan  boraks dan pewarna. Untuk meramu bahan yang sudah dipersiapkan, si  pedagang dibantu sang istri.
Cara mengolah tidak beda dengan memproses agar jeli pada umumnya, namun  dalam adonan agar jeli ini masih dituangkan boraks, zat pewarna tekstil,  juga pemanis buatan tanpa takaran yang pasti, semuanya dioplos jadi  satu.
Ramuan agar jeli ini diaduk merata kemudian dipanaskan di atas kompor.  Proses pengolahannya super sederhana dan sebentar sekali, hanya 10  menit. Setelah matang, agar-agar jeli berbumbu bahan kimia ini kemudian  didinginkan dalam gelas plastik.
Si pedagang sebenarnya sadar betul, bahan kimia bukan untuk makanan yang  ia campurkan dalam agar akan berisiko tak baik bagi kesehatan  penikmatnya. Namun, hal itu tak menghentikannya berjualan agar-agar  berbumbu bahan kimia berbahaya.
Yang mengerikan, dalam sehari saja si pedagang memproduksi 100 hingga  300 gelas kecil agar-agar jeli berbalut bahan kimia ini. Harga yang  dibanderolnya juga cukup murah. Satu gelas-agar agar jeli hanya Rp  1.000. Coba bayangkan, hanya satu pedagang dalam sehari memproduksi  ratusan gelas agar berbahaya.
Memasarkan agar-agar jeli juga bukan hal yang sulit karena si pedagang  sudah punya pelanggan tetap yang umumnya anak-anak. Biasanya ia juga  berkeliling kampung melariskan dagangannya. Ia terus berjualan selama  ini karena beralasan tak pernah mendapat keluhan dari pelanggan.
Namun, tak ingin gegabah dengan membuat kesimpulan sendiri, sampel  agar-agar jeli kami ambil secara acak dari sejumlah pedagang untuk diuji  ke laboratorium milik Dinas Kesehatan. Lewat tangan-tangan para ahli di  bidang pengujian makanan, terbukti agar-agar yang disampling positif  mengandung boraks, juga zat pewarna tekstil. Dua bahan kimia berbahaya  yang bisa mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius.
Namun, fakta ini bukan berarti kecurangan merasuki semua pedagang  agar-agar. Masih banyak penjual agar-agar jeli yang jujur dan tak  merugikan konsumen. Salah satunya Asnadi yang memulai usaha sejak 2005.  Agar-agar yang ia jual murni tanpa campuran bahan kimia apa pun. Ia juga  resah dengan keberadaan penjual agar-agar jeli nakal.
Sebenarnya, agar-agar jeli bila pengolahannya tepat dan penyimpanannya  benar, rasanya tak berubah, tetap enak dan segar. Agar-agar jeli tidak  perlu ditambahkan zat pengawet atau pengenyal seperti boraks dan juga  zat pewarna. Sementara, keberadaan agar-agar berbumbu bahan kimia  berbahaya disebabkan pengawasan yang belum maksimal.
Namun, konsumen sebenarnya bisa melindungi dirinya tidak terjebak ikut  mengonsumsi agar-agar jeli berbalut bahan kimia berbahaya tersebut  dengan cara mengenali agar-agar murni dan yang berbahan kimia.
Agar-agar murni biasanya memiliki tampilan warna yang bercahaya, rasa  manisnya asli, tidak pahit, kenyal tapi mudah hancur, dan cepat basi.  Sedangkan agar-agar yang bercampur bahan kimia, tampilan warnanya  kelihatan pekat, rasanya manis tapi lama-lama pahit, kenyal dan padat,  serta 
tidak cepat basi.(ADO)
SUMBER ARTIKEL dan GAMBAR: Tim Sigi SCTV, 29/04/2012 00:00 (Liputan6.com)
Note:
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.
EASY TEST KIT WEB SUPPORT - BAHASA INDONESIA: Easy Test Support, Penawaran Jual, Katalog Produk, ENGLISH LANGUAGE: Easy Test Support, Selling Offers, Products Catalog.
WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.
EASY TEST KIT WEB SUPPORT - BAHASA INDONESIA: Easy Test Support, Penawaran Jual, Katalog Produk, ENGLISH LANGUAGE: Easy Test Support, Selling Offers, Products Catalog.
WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.
Tag:              analisis cepat, bahan berbahaya pada makanan, boraks dalam         makanan,      cyanide test kit, easy test, formalin dalam  makanan,   info      kita,   nitrite    test kit, test kit, test kit  borak, test   kit     formalin,  test   kit  methanyl   yellow, test kit  nitrit, test   kit     pewarna batik,  test   kit  rhodamin b,   test  kit sianida


0 komentar:
Posting Komentar