BANGKINANG - Makanan bercampur zat-zat kimia berbahaya ternyata bukan hanya di daerah lain saja ditemukan. Di Kampar, juga ditemukan zat formalin dicampur dengan makanan biasa dikonsumsi warga.
Temuan itu berdasarkan inspeksi mendadak (Sidak) digelar Dinas Perindsutrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) Kampar, Rabu (31/7). Sidak digelar ke sejumlah warung makanan di Pasar Bangkinang dan dua swalayan, Himalaya dan Aisyah Baby Shop.
Pusat perbelanjaan Robinson juga tidak luput dalam sidak tersebut. Sidak dipimpin Kepala Disperindagpas Kampar, Khairullah Chan bersama Tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dari sidak tersebut, tim mengumpulkan 20 jenis sampel. Di antaranya, sagu, bonai, cendol dan ikan asin. Setelah diteliti dan diperiksa kadar dalam makanan, hasilnya sangat mencengangkan. Didapati, dalam sagu, bonai, cendol, delima positif mengandung Rhodamin. Sedangkan pada ikan asin ditemukan kandungan formalin.
Khairullah Chan menyimpulkan, masih banyak ditemukan jenis makanan dijual di Bangkinang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan bila dikonsumsi. Apalagi, menjadi makanan setiap hari masuk ke dalam tubuh. "Bila dikonsumsi, ini sangat berbahaya. Dampak yang ditimbulkan, bisa berakibat fatal," ujarnya.
Ia mengimbau, kepada warga untuk berhati-hati dalam membeli makanan. Khairullah meminta warga untuk tidak sungkan-sungkan melapor ke Disperindagpas, jika ditemukan tanda-tanda mencurigakan pada makanan.
Langkah pencegahan bisa dilakukan adalah dengan mensosialisasikan imbauan tersebut kepada masyarakat. Khairullah mengingatkan para pedagang untuk menjaga kesehatan makanan dijualnya. Ia mengancam, tidak akan segan-segan memperkarakan penjual jika masih ditemukan makanan berbahaya bagi kesehatan konsumen.
"Jangan mencari untung besar dengan mencampurkan zat berbahaya, sementara jadi penyakit setelah dimakan," tegasnya. Robinson dan Ramayana di Plaza Bangkinang sebagai tempat dituju, ditemukan beberapa kemasan rusak. Misalnya, kaleng penyot. Bahkan, ada roti sudah kedaluarsa (expired), tapi masih dipajang dan belum ditarik.
Setelah dari Plaza Bangkinang, rombongan singgah di swalayan Himalaya dan Aisyiah Baby Shop. Di dua swalayan itu juga ditemukan kemasan makanan rusak dan penyot. Makanan habis masa berlakunya juga ada ditemukan.
Misalnya, di Aisyiah Baby Shop ditemukan roti tawar sudah habis masa berlakunya 13 Juli 2013 lalu, namun tetap dipajang. Sidak dilakukan kemarin, menjadi perhatian. Pekerja swalayan dan pusat perbelanjaan di Plaza Bangkinang sibuk mengemasi makanan ditemukan tidak layak konsumsi.
Sementara itu, perwakilan BPOM Pekanbaru, Afrida didampingi Tamrin, menjelaskan, sampel-sampel tersebut masih akan dibawa ke laboratorium di Pekanbaru. Mereka akan melakukan penelitian terhadap zat berbahaya lain yang mungkin masih terkandung dalam sampel.
"Kita akan menyampaikan imbauan supaya makanan yang mengandung zat berbahaya, tidak dijual lagi," tegas Afrida. Jika tidak, tuturnya, BPOM akan menyita barang dagangan pemilik usaha. Afrida mengklaim, pengawasan selalu dilakukan. Namun, tidak ditetapkan jadwal pengawasan di lapangan yang sudah baku. Kadang sidak dilakukan sekali tiga bulan dan ada kalanya sekali enam bulan.
Kemudian, BPOM akan ikut terlibat ketika diminta instansi pemerintah, seperti Disperindagpas untuk sama-sama melakukan sidak. Ia mengakui, pengawasan belum kuat disebabkan faktor kecukupan tenaga.
Selain itu, BPOM juga tidak selamanya cukup dana untuk turun ke lokasi. Apalagi, daerah kerja BPOM mencakup seluruh wilayah se-Propinsi Riau.
Temuan itu berdasarkan inspeksi mendadak (Sidak) digelar Dinas Perindsutrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) Kampar, Rabu (31/7). Sidak digelar ke sejumlah warung makanan di Pasar Bangkinang dan dua swalayan, Himalaya dan Aisyah Baby Shop.
Pusat perbelanjaan Robinson juga tidak luput dalam sidak tersebut. Sidak dipimpin Kepala Disperindagpas Kampar, Khairullah Chan bersama Tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dari sidak tersebut, tim mengumpulkan 20 jenis sampel. Di antaranya, sagu, bonai, cendol dan ikan asin. Setelah diteliti dan diperiksa kadar dalam makanan, hasilnya sangat mencengangkan. Didapati, dalam sagu, bonai, cendol, delima positif mengandung Rhodamin. Sedangkan pada ikan asin ditemukan kandungan formalin.
Khairullah Chan menyimpulkan, masih banyak ditemukan jenis makanan dijual di Bangkinang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan bila dikonsumsi. Apalagi, menjadi makanan setiap hari masuk ke dalam tubuh. "Bila dikonsumsi, ini sangat berbahaya. Dampak yang ditimbulkan, bisa berakibat fatal," ujarnya.
Ia mengimbau, kepada warga untuk berhati-hati dalam membeli makanan. Khairullah meminta warga untuk tidak sungkan-sungkan melapor ke Disperindagpas, jika ditemukan tanda-tanda mencurigakan pada makanan.
Langkah pencegahan bisa dilakukan adalah dengan mensosialisasikan imbauan tersebut kepada masyarakat. Khairullah mengingatkan para pedagang untuk menjaga kesehatan makanan dijualnya. Ia mengancam, tidak akan segan-segan memperkarakan penjual jika masih ditemukan makanan berbahaya bagi kesehatan konsumen.
"Jangan mencari untung besar dengan mencampurkan zat berbahaya, sementara jadi penyakit setelah dimakan," tegasnya. Robinson dan Ramayana di Plaza Bangkinang sebagai tempat dituju, ditemukan beberapa kemasan rusak. Misalnya, kaleng penyot. Bahkan, ada roti sudah kedaluarsa (expired), tapi masih dipajang dan belum ditarik.
Setelah dari Plaza Bangkinang, rombongan singgah di swalayan Himalaya dan Aisyiah Baby Shop. Di dua swalayan itu juga ditemukan kemasan makanan rusak dan penyot. Makanan habis masa berlakunya juga ada ditemukan.
Misalnya, di Aisyiah Baby Shop ditemukan roti tawar sudah habis masa berlakunya 13 Juli 2013 lalu, namun tetap dipajang. Sidak dilakukan kemarin, menjadi perhatian. Pekerja swalayan dan pusat perbelanjaan di Plaza Bangkinang sibuk mengemasi makanan ditemukan tidak layak konsumsi.
Sementara itu, perwakilan BPOM Pekanbaru, Afrida didampingi Tamrin, menjelaskan, sampel-sampel tersebut masih akan dibawa ke laboratorium di Pekanbaru. Mereka akan melakukan penelitian terhadap zat berbahaya lain yang mungkin masih terkandung dalam sampel.
"Kita akan menyampaikan imbauan supaya makanan yang mengandung zat berbahaya, tidak dijual lagi," tegas Afrida. Jika tidak, tuturnya, BPOM akan menyita barang dagangan pemilik usaha. Afrida mengklaim, pengawasan selalu dilakukan. Namun, tidak ditetapkan jadwal pengawasan di lapangan yang sudah baku. Kadang sidak dilakukan sekali tiga bulan dan ada kalanya sekali enam bulan.
Kemudian, BPOM akan ikut terlibat ketika diminta instansi pemerintah, seperti Disperindagpas untuk sama-sama melakukan sidak. Ia mengakui, pengawasan belum kuat disebabkan faktor kecukupan tenaga.
Selain itu, BPOM juga tidak selamanya cukup dana untuk turun ke lokasi. Apalagi, daerah kerja BPOM mencakup seluruh wilayah se-Propinsi Riau.
SUMBER: tribunnews.com
Note:
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.
EASY TEST KIT WEB SUPPORT - BAHASA INDONESIA: Easy Test Support, Penawaran Jual, Katalog Produk, ENGLISH LANGUAGE: Easy Test Support, Selling Offers, Products Catalog.
WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.
bahan berbahaya, bahan tambahan pangan, berita bahan berbahaya, berita kami, boraks, easy test info, formalin, methanil yellow, rhodamine b, test kit, tips cerdas
ET Group memproduksi beberapa test kit analisis mutu pangan bermerk Easy Test dengan jenis varian antara lain Test Kit Formalin, Test Kit Boraks, Test Kit Methanil Yellow, Test Kit Rhodamine B, Test Kit Mutu Pangan 4 Varian, Test Kit Formalin Paket Industri, TEST KIT MUTU PANGAN 4 VARIAN (PAKET INDUSTRI), Test Kit Sianida, Test Kit Peroksida, Test Kit Hipoklorit (Kaporit), Test Kit Siklamat, Test Kit Sakarin, Test Kit Asam Salisilat, Test Kit Alkalinitas (Alkalinity), Test Kit Asam Sorbat, Test Kit Benzoat, Test Kit Oksalat (Oxalate), Test Kit Tiosianat (Thiocyanate), Test Kit Nitrit, Test Kit Iodat, Test Kit Oksalat, Test Kit Potassium Bromate (Kalium Bromat) dan macam-macam test kit lainnya.
EASY TEST KIT WEB SUPPORT - BAHASA INDONESIA: Easy Test Support, Penawaran Jual, Katalog Produk, ENGLISH LANGUAGE: Easy Test Support, Selling Offers, Products Catalog.
WEB SUPPORT RESMI CV. ET GROUP: CV. ET GROUP Business, Test Kit Shop, dan Easy Test Kit Info.
bahan berbahaya, bahan tambahan pangan, berita bahan berbahaya, berita kami, boraks, easy test info, formalin, methanil yellow, rhodamine b, test kit, tips cerdas
0 komentar:
Posting Komentar